Hubungan antara litium karbonat dan baterai energi baru
Litium karbonatadalah salah satu bahan elektroda positif yang paling umum digunakan dalam baterai energi baru, terutama pada baterai lithium-ion, karena dapat memberikan kepadatan energi yang tinggi dan kinerja umur panjang.
Baterai ion litium saat ini merupakan baterai kendaraan listrik yang paling umum digunakan, menggunakan litium karbonat sebagai bahan elektroda positif dan grafit sebagai bahan elektroda negatif. Selama proses pengisian daya, ion litium mengalir dari bahan elektroda positif (litium karbonat) ke bahan elektroda negatif (grafit), dan sebaliknya selama proses pelepasan daya. Selama proses ini, pergerakan ion litium menghasilkan arus antara elektroda positif dan negatif, yang menghasilkan listrik.
Aplikasi litium karbonat tidak terbatas pada baterai lithium-ion saja, tetapi juga dapat digunakan sebagai material elektroda positif dalam berbagai jenis baterai seperti baterai ion natrium, baterai lithium sulfur, baterai zinc air, dan lain sebagainya. Apa pun jenis baterainya, baterai tersebut memerlukan material elektroda positif yang efisien dan stabil untuk menghasilkan listrik.
Litium karbonatadalah zat kimia yang merupakan salah satu senyawa litium yang paling umum. Litium adalah unsur kimia yang terletak pada golongan ketiga tabel periodik, dengan simbol kimia Li. Litium jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam, biasanya dalam bentuk senyawa. Litium karbonat adalah senyawa litium yang penting dengan aplikasi yang luas.
Rumus kimia litium karbonat adalah Li2CO3, yang merupakan zat bubuk berwarna putih. Zat ini tidak stabil di udara dan mudah diserap serta dilarutkan oleh air.Litium karbonatbersifat basa dan dapat bereaksi dengan asam untuk menghasilkan garam dan air. Pada suhu tinggi, litium karbonat dapat terurai menjadi litium oksida dan karbon dioksida.