Data litium hidroksida
Kristal halus monoklinik berwarna putih. Rasanya pedas. Sangat basa. Menyerap karbon dioksida dan uap air di udara. Larut dalam air, sedikit larut dalam etanol, tidak larut dalam eter. pH larutan 1 mol/L sekitar 14. Kepadatan relatifnya 1,51. Suhu 471 °C (tanpa air). Titik didih 925 °C (terurai). Korosif.
Jangan biarkan produk yang belum diencerkan atau dalam jumlah besar bersentuhan dengan air tanah, saluran air, atau sistem pembuangan limbah jika produk tersebut sedikit membahayakan air. Jika tidak ada izin pemerintah, jangan buang bahan tersebut ke lingkungan sekitar.
Litium hidroksidadapat digunakan sebagai agen pengembang dan minyak pelumas untuk analisis spektroskopi. Aditif elektrolit baterai alkali dapat meningkatkan kapasitas listrik hingga 12% hingga 15% dan meningkatkan masa pakai hingga 2 hingga 3 kali lipat. Dapat digunakan sebagai penyerap karbon dioksida untuk memurnikan udara di dalam kapal selam.
Litium hidroksida dalam produksi garam litium dan minyak litium, elektrolit untuk baterai penyimpanan alkali, cairan penyerapan untuk lemari es litium bromida, dll.; digunakan dalam industri minyak bumi, kimia, industri ringan, industri nuklir, dll. Bila digunakan dalam baterai penyimpanan alkali, kandungan aluminium tidak lebih dari 0,06%, dan kandungan timbal tidak lebih dari 0,01%. Digunakan sebagai reagen analitis, pengembang fotografi, juga digunakan dalam pembuatan litium; digunakan sebagai bahan baku untuk persiapan senyawa litium. Dapat juga digunakan dalam industri metalurgi, minyak bumi, kaca, keramik, dan industri lainnya.
Tindakan pencegahan untuk penggunaan
Bahaya kesehatan: Produk ini sangat korosif dan dapat membakar mata, kulit, dan saluran pernapasan bagian atas. Korosi oral pada saluran pencernaan dapat menyebabkan kematian. Jika terhirup, dapat menyebabkan radang laring, bronkial, kejang, pneumonia kimia, edema paru, dll.
Bahaya lingkungan: Dapat membahayakan lingkungan dan dapat menimbulkan pencemaran pada badan air.
Bahaya ledakan: Produk ini tidak mudah terbakar dan sangat korosif, dapat menyebabkan luka bakar pada tubuh manusia.