Mengenal polivinilpirolidon (PVP)
PolivinilpirolidonPVP adalah senyawa polimer nonionik yang dihasilkan melalui polimerisasi N-vinilpirolidon (NVP) dalam kondisi tertentu. PVP tersedia dalam dua bentuk, cair dan padat, dengan bentuk yang paling umum berupa bubuk, larutan air, dan larutan organik. PVP pertama kali ditemukan oleh BASF pada tahun 1938. Karena merupakan polimer yang secara fisiologis mirip dengan protein plasma manusia, PVP pernah digunakan sebagai pengganti plasma selama Perang Dunia II. PVP memiliki keunggulan kelarutan yang sangat baik, stabilitas kimia, toksisitas rendah, dan sifat pembentuk film. PVP memiliki permintaan yang tinggi untuk aplikasi sebagai bahan pembantu, aditif, dan penolong. PVP merupakan produk kimia murni yang banyak digunakan dalam bidang kedokteran, tekstil, kimia, dan minuman, bahan kimia sehari-hari, dan bidang lainnya.
PVTSaat ini dapat dibagi menjadi empat jenis: kelas industri, kelas kosmetik, kelas pangan, dan kelas farmasi. Tingkat kesulitan proses, persyaratan teknis, dan harga jualnya pun terus meningkat.
Varietas dan spesifikasi produk utama PVP dapat dibagi menjadi beberapa tingkat viskositas berdasarkan berat molekul: K-15, K-30, K-60, dan K-90. Nilai K merupakan faktor penting dalam menentukan berbagai kinerja PVP. Nilai K mengacu pada nilai yang dihitung dari viskositas terukur larutan polimer encer. Nilai ini berkaitan dengan derajat polimerisasi atau ukuran molekul. Secara umum, semakin besar nilai K, semakin besar berat molekul, semakin besar viskositas, dan semakin kuat daya rekatnya.
Ada dua teknologi sintesis utama untukPVTmonomer NVP: metode asetilena dan metode γ-butirolakton
Pembuatan PVP meliputi sintesis monomer NVP dan sintesis polimer PVP. Teknologi kunci dalam proses sintesis monomer NVP adalah teknologi sintesis monomer dan teknologi pemurnian monomer; sedangkan teknologi kunci dalam proses sintesis polimer PVP adalah teknologi polimerisasi dan teknologi pengeringan.